CILEGON - Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cilegon menggelar aksi demonstrasi di Simpang Tiga Kota Cilegon, Kamis (21/05). Mahasiswa kritik kebijakan Pemerintah RI yang lebih memprioritaskan kepentingan pihak asing dan tidak pro rakyat. Aksi yang mengangkat tema “Refleksi Indonesia Hari ini” tersebut dikawal ketat aparat dari Polres Cilegon.

"Semua kebijakan pemerintah tidak pro rakyat, malah membunuh rakyat secara perlahan, salah satunya harga BBM yang di serangkan ke mekanisme pasar, pemerintah terlihat males mikir" tandas koordinator aksi, Andra, saat berorasi.

Dituturkan Andra, kepemimpinan Presiden Joko Widodo belum mampu membawa perubahan nyata bagi rakyat, justru kebijakan pemerintah sekarang ini selalu mendahulukan kepentingan asing.

“Salah satu imbas dari agenda tersebut adalah kesengsaraan rakyat karena harga bahan kebutuhan pokok meroket tajam, seperti beras dan sayur-sayuran sampai menembus harga yang fantastis,” ujarnya.

Sementara Wawan, salah-seorang peserta aksi lainnya, menambahkan bahwa pemerintah harus segera membereskan mafia migas dari hulu ke hilir dan me-nasionalisasi asset-aset asing.

“Pemerintah harus tegas dalam menindak antek-antek asing yang mencuri kekayaan alam negara kita yang kita cintai ini” ungkap Wawan dalam orasi.

Dari pantauan seputarbanten.com aksi mahasiswa ini sempat membuat Jalan Jendral Sudirman tepatnya di depan gedung DPRD Kota Cilegon macet. Massa mahasiswa yang melakukan longmarch sambil berorasi tak pelak menjadikan petugas kepolisin yang kewalahan mengatur arus lalu lintas. Dan setelah berorasi di Simpang Tiga Kota Cilegon mahasiswa bergerak menuju gedung DPRD Kota Cilegon. Mahasiswa yang mulai bringas dan mengancam bakar ban jika tidak diterima oleh dewan akhirnya beraudiensi dengan Komisi II DPRD Kota Cilegon. Setelah selesai audiensi dan menyampaikan tuntutan mereka mahasiswa kemudian membubarkan diri.****


REPORTER : MAHMUDIN


Posting Komentar

 
Top