CILEGON – Bursa bakal calon
(balon) Walikota Cilegon terus menggeliat. Alawi Mahmud yang menjadi salah-satu
kandidat calon Walikota Cilegon 2015-2020 namanya melejit pada polling
salah-satu media lokal di Banten.
Dalam jajak pendapat tingkat
akseptabilitas (penerimaan) masyarakat pada media online tersebut Alawi yang namanya
mulai tercantum sejak Senin (27/04) lalu hingga Kamis (30/04) malam ini menjadi
‘kuda hitam’, yakni mendapatkan suara kedua terbanyak dari sepuluh balon yang
ditampilkan.
Terpantau pada hingga pukul 19.15
Wib Alawi mendapat suara penerimaan publik sebanyak 1.034 suara atau sebesar 21
persen. Sementara Reno Yanuar yang menduduki posisi teratas mendulang 2.146 suara
atau sebesar 43 persen.
Perolehan suara Alawi dinilai melejit
karena baru beberapa hari diikutsertakan dalam polling tersebut, dan berbeda
dengan Reno yang sejak awal tampil pada polling bursa balon Walikota Cilegon
itu.
Salah-seorang aktivis mahasiswa
di Kota Cilegon, Ismatullah menilai kehadiran Alawi bisa menandakan bahwa publik
merindukan sosok pendatang baru dalam persaingan memperebutkan kursi Cilegon-1
tersebut.
“Karena menurut pengamatan saya
calon walikota yang sebelumnya tampil dan kini akan tampil lagi pada Pilkada
Kota Cilegon tidak menunjukkan jejak rekam yang teruji. Semestinya mereka meski
kalah pada Pilkada sebelumnya bisa memanfaatkan waktu selama lima tahun
terakhir menunjukkan kinerja yang bermanfaat di masyarakat. Saya mengamati
tidak ada yang telah mereka perbuat koq, dan hanya berambisi merebut kursi
walikota saja. Rakyat Cilegon kan semakin cerdas sekarang,” ujar Ismat dengan
nada mengkritik kepada seputarbanten.com
di Cilegon, Kamis (30/04) malam.
Sementara Alawi saat diminta
komentar terkait tingginya tingkat penerimaan publik yang ia peroleh pada
polling tersebut mengaku sangat berterima kasih kepada publik.
“Tentunya saya mengapresiasi dan
berterima kasih serta bersyukur atas support dari mereka.. Tks,” demikian bunyi
pesan singkat dari Alawi kepada seputarbanten.com
melalui telepon genggam.****
Posting Komentar