Dunia pendidikan di kota Cilegon bakalan dibuat heboh dengan terungkapnya kelakuan tak manusiawi seorang oknum yang berprofesi sebagai seorang guru disebuah lembaga Pendidikan di wilayah Rawa Arum kota Cilegon, betapa tidak, seorang oknum guru sudah menggauli siswinya dan tidak mau bertanggung jawab malah sempat menyuruh korban menggugurkan janin tak bersalah hasil perbuatan haramnya.

Berawal dari laporan korban yang mengadukan persoalan yang menimpa dirinya di bagian perlindungan anak (PPA) Polres Cilegon pada sekitar seminggu yang lalu, perempuan malang asal Rawa Arum kota Cilegon yang masih berusia 20 tahun ini masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi, namun akibat kondisinya yang tengah berbadan dua, dia terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya.

Diceritakan Bunga (20 tahun) saat kejadian pada sekitar 6 bulan itu dirinya menganggap pelaku yang berstatus Guru agama dan putra dari tokoh terpandang tersebut menjalin asmara, Bunga yang menilai sosok pacarnya berstatus bujangan dan berprilaku baik itu awalnya berpacaran seperti layaknya para remaja, namun dalam perjalanannya Bunga terpaksa harus merelakan kehormatanya akibat bujuk rayu sang guru yang berjanji bertanggung jawab menikahinya.

Namun apa lacur, perbuatan dosa yang berulangkali dilakukan sang guru terhadap bunga berdampak pada kondisi bunga yang positif hamil, akibat kondisi tersebut Bunga meminta sang Guru bertanggung jawab, namun sang guru yang berinisial syd bukannya bertanggung jawab malah menyuruh Bunga agar menggugurkan kehamilannya dengan memberikan sejumlah kepada Bunga.

kontan saja bunga menolak, lantaran kondisi perutnya yan semakin membesar, Bunga yang diantar keluarga melaporkan perbuatan oknum Guru tersebut ke Polres Cilegon yang diterima dibagian Perlindungan Anak (PPA), kendati laporan diterima dibagian PPA, namun penyidik terlihaat kesulitan menentukan pasal pidana kepada sang pelaku, lantaran Bunga saat ini dinilai sudah dewasa.

LSM GAPURA Banten Kecam prilaku tercela Sang Guru


Ditemui terpisah, LSM Gapura melalui ketuanya Husen Saidan mengecam tindakan pelaku yang dinilainya pengecut dan berlindung dibalik nama besar keluarga, “saya sebagai masyarakat sangat prihatin dengan kejadian ini, dan saya sebagai ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gapura Banten mengecam keras dengan tindakan pengecut dari pelaku, karena ini akan menjadi cermin buruk bagi dunia Pendidikan karena pelaku berstatus Guru dan pelaku juga menyandang nama besar ayahnya yang sudah kesohor sebagai Qori tingkat Nasional”ungkap Husen.

Husen menambahkan, perbuatan pelaku yang berprofesi sebagai Guru dinilai sangat tak pantas dan tercela, ditambah lagi dengan perbuatan pelaku yang tidak mau bertanggung jawab terhadap bunga yang meminta pertanggung jawabannya, “saya mendesak kepada pihak penegak Hukum dalam hal ini Kepolisian, agar bertindak tegas terhadap laporan korban yang sudah dihamili dan pelaku bukannya bertanggung jawab malah sempat menyuruh korban untuk menggugurkan kandungannya, saya kira hal ini harus disikapi dengan tegas karena jika dibiarkan akan banyak oknum pelaku yang berkeliaran nantinya”terang Husen.

hingga berita diturunkan, belum ada tanggapan dan perkembangan dari Polres Cilegon, pihak penyidik mengaku kesulitan dalam menentukan pasal Pidana yan akan diterapkan kepada pelaku, namu demikian petugas Polre Cilegon berjanji menindaklanjuti pengaduan dan laporan tersebut.

Reportase: parta

Posting Komentar

 
Top