CILEGON – Meski unggul dalam jejak pendapat pada bursa pencalonan Walikota Cilegon periode 2015-2020, melalui polling yang diadakan oleh salah satu media
online Husen Saidan mendapat perolehan suara tertinggi dan
meninggalkan jauh para calon kandidat yang lain. Walau derasnya dukungan tetap
mengalir pada Husen Saidan dalam polling tersebut, Husen Saidan justru
menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan Walikota Cilegon periode
2015-2020. Husen Saidan mengaku belum siap untuk maju pada Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) Walikota Cilegon Desember 2015 mendatang. Salah-satu alasan
mundurnya Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan
Rakyat (LSM GAPPURA) Banten pada bursa pencalonan Walikota Cilegon tersebut
adalah faktor modalitas keuangan.
“Untuk menjadi calon walikota itu butuh kendaraan parpol (partai
politik-red) pengusung, dan itu otomatis saya harus menyiapkan dana yang tidak
sedikit untuk mendapatkan dukungan parpol. Dan setelah saya perhitungkan
kekuatan politik saat ini sangat kuat, dan tidak memungkinkan saya untuk maju
menjadi calon Walikota Cilegon," ujar Husen dengan nada politis dalam
konfrensi pers di Krakatau Junction (KJ) Kota Cilegon, Jumat (24/04) sore.
Saat dipancing jika ada parpol yang meminangnya dengan tanpa pamrih, Husen
malah tersenyum dan tak percaya akan adanya parpol pengusung tanpa meminta
imbalan dana politik.
“Di era politik praktis ini saya rasa mana ada parpol yang tanpa pamrih mau
meminang saya sebagai calon walikota itu. Selain itu untuk melaju sebagai calon
dari independen nampaknya waktu yang begitu sempit untuk mempersiapkan
dukungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Husen meminta maaf kepada masyarakat yang sebelumnya bersimpati
dan mendukungnya untuk melaju ke Pilkada Kota Cilegon.
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung saya,
karena saat ini saya mundur dari polling calon walikota Cilegon dan secara
otomatis saya tidak akan mencalonkan diri saat ini," tandasnya.
Seperti diketahui melalui salah-satu polling media online lokal Husen secara
mengejutkan memiliki tingkat penerimaan (akseptabilitas) masyarakat paling
tinggi dan dipercaya memimpin Kota Cilegon periode 2015-2020. Bahkan Husen
awalnya tidak mengetahui namanya dicantumkan dalam polling bursa calon Walikota
Cilegon tersebut terus melejit dari ke hari dalam jajak pendapat tersebut.
“Jika polling ini berlanjut dan saya tetap diunggulkan bahkan masyarakat
menginginkan maju dalam pilkada segala konsekuensinya saya serahkan sepenuhnya
kepada masyarakat,” jawab Husen saat ditanya jika masyarakat tetap
menghendakinya tampil pada pilkada mendatang.
Mundurnya Husen mengubah peta politik Pilkada Kota Cilegon, bahkan secara
tak langsung memberi peluang calon incumbent Tubagus Iman Aryadi untuk
meneruskan program pembangunan di Kota Cilegon.
"Saya tidak mengajak atau menyarankan, tapi saya berkomitmen dari
beberapa bakal calon yang sudah saya temui, Iman Aryadi lebih pantas dan layak
menjadi Walikota Cilegon dibanding yang lainnya," tegas Husen.***
REPORTER
; DEDE IRAWAN
Posting Komentar