Lelaki Renta yang Buta dan Tuli itu Butuh Bantuan Pengobatan

CILEGON - Malang mendera hidup Samsudin. Lelaki miskin 70 tahun ini selain tidak bisa melihat juga tidak mampu mendengar. Mirisnya lagi, pria yang akrab dipanggil mang Budin ini tinggal di sebuah gubuk reot dengan kondisi atap yang bocor.

Mang Budin tinggal bersama isteri dan anak-anaknya di Kelurahan Citangkil Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Dan dia sudah tidak dapat melihat dengan normal serta pendengarannya yang tuli sejak berumur 30 tahun. Kini Mang Budin hanya mengandalkan anak-anaknya dalam menyambung hidup.

“Ya gimana lagi, pak. Saat ini kami hanya mengandalkan empat anak kami yang kerjanya serabutan,” tutur isteri mang Budin, mbok Hilmiah (65) kepada seputarbanten.com, Selasa (14/04) sore.

Diceritakan mbok Hilmiah, sejak didera penyakit buta dan tuli tersebut drastis hidup mang Budin hanya menggantungkan diri pada keluarga. Dan tidak adanya biaya untuk berobat menjadikan kondisi kesehatan nya pun semakin menurun.

“Boro-boro berobat, pak. Buat makan sehari-hari kami pun terkadang terancam kelaparan,” keluh mbok Hilmiah di gubuknya.

Saat disinggung apakah mang Budin sudah mendapat bantuan pengobatan baik dari Pemerintah Kota Cilegon maupun Provinsi Banten, dengan polos mbok Hilmiah mengaku belum pernah.

“Dulu ada pak camat datang kesini mau membantu pengobatan mang Budin tapi sampai sekarang belum ada kejelasannya, pak. Pada hal kami berharap sekali ada bantuan pengobatan gratis buat mang Budin, ” cerita mbok Hilmiah dengan nada sedih.

Ditambahkan mbok Hilmiah, terkait bantuan pemerintah, keluarganya hanya sekali menerima bantuan beras untuk rakyat miskin atau raskin.

“Kemarin saya menerima bantuan beras raskin 15 kilogram. Cuma itu aja yang kami terima, pak,” ujar mbok Hilmiah menutup pembicaraan.



Reportase : Mahmudin

Posting Komentar

 
Top