CILEGON –
Keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membekukan Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berimbas ke daerah. Pembukaan Liga Divisi
Utama Grup 2 batal digelar dan ratusan supporter pun kecele saat hadir di
Stadion Krakatau Steel (KS) Kota Cilegon, Minggu (26/04) sore.
Pantauan
langsung seputarbanten.com di Stadion
KS Kota Cilegon supporter yang antusias untuk menyaksikan pertandingan banyak
yang kecewa dan terpaksa pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Meski
pertandingan Liga Divisi Utama tersebut gagal digelar namun ada juga supporter
yang tetap bertahan dan menyaksikan latihan pertandingan Cilegon United FC.
Kekecewaan diungkapkan Iwan (17) yang ingin menyaksikan
pertandingan antara Cilegon United FC versus PERSITA Tangerang di Stadion KS
Kota Cilegon itu.
“Saya datang
sore ini kecewa mas, pembatalan pertandingan ini kenapa dadakan. Saya sebagai
Volcano (pendukung Cilegon United FC-red) berharap Cilegon United FC bisa
bertanding sesuai jadwal,” ungkapnya kepada seputarbanten.com
di tribun penonton Stadion KS.
Hal senada juga
diungkapkan Dahlan (40) pedagang asongan yang rutin berdagang saat pertandingan
sepakbola berlangsung di Stadion KS. Warga asal Kramatwatu Kabupaten Serang ini
terpaksa kembali menjajakan asongannya ke perkampungan.
“Barusan saya
berjualan ke tempat acara ikhtifalan di Gunung Santri Bojonegara, mas.
Mendengar ada pertandingan sepakbola divisi utama saya langsung bergegas ke
Stadion KS ini. Eeh nahas ternyata tidak ada pertandingan,” ujar Dahlan yang mengaku
biasa mendapat untung lumayan besar jika berjualan di Stadion KS.
Sementara itu
berdasarkan informasi yang di-share dalam
media sosial oleh Volcano Cilegon disebutkan hasil tehnical meeting dari panitia pelaksana dan official bahwa batalnya
pertandingan pembuka Divisi Utama 2015 Putaran I Grup 2 antara Cilegon United
FC versus Persita Tanggerang dikarenakan tidak mendapat ijin dari pihak
keamanan. Mengenai kelanjutan kompetisi panitia penyelenggara dan official
masih menunggu keputusan PSSI.***
Posting Komentar