JAKARTA,- Gagasan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Asia Afrika dinilai sebagai gagasan tepat, dan diharapkan dapat segera dilembagakan agar segera bisa terwujud.

“Ini gagasan yang sangat bagus, dan perlu segera ditindaklanjuti ke dalam pembicaraan yang lebih serius. Lebih bagus lagi jika kerja sama itu dilembagakan,” kata Yudha Kurniawan, pengamat hubungan internasional Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) di Jakarta, hari ini.

Hal itu disampaikan menjawab pertanyaan wartawan terkait pelaksaan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Jakarta dan Bandung, 19-26 April 2015, khususnya mengenai potensi kerja sama ekonomi Selatan-Selatan.

Menurut Yudha, KAA menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjalin kerjasama ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara Asia Afrika melalui South-south and Triangular Cooperation yang diorganisir oleh National Coordination Team (NCT) Selatan-Selatan dan didukung oleh UNDP (United Nation Development Program).

“Pemerintah Indonesia harus menyambut positif rencana kerjasama ini menjadi sebuah wujud yang kongkrit, artinya dibutuhkan sebuah pelembagaan atas model kerjasama Selatan-Selatan yang melibatkan negara-negara maju lainnya,” ucap Yudha.

Dikatakan, KAA bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencari sebuah pasar alternatif atau pasar non tradisional dalam kegiatan investasi dan perdagangan internasional. Pasar Afrika cukup potensial bagi produk-produk nonmigas.

“Itu sebabnya perlu dipikirkan sebuah desain kerjasama ekonomi yang mengarah pada perluasan kerjasama pada sektor-sektor nonmigas,” tambahnya.

Menyinggung mengenai pelaksanaan Asian African Business Summit yang berlangsung Selasa (21/4), Yudha menilai pertemuan ini menjadi bagian penting untuk membuka peluang kerja sama bisnis, apalagi yang hadir sebagai pembicara kunci adalah kepala negara dan para CEO penting di berbagai negara Asia dan Afrika.

“Pertemuan-pertemuan bisnis seperti ini sangat penting apalagi Presiden Joko Widodo selama ini memang memberikan perhatian penuh agar berbagai kerja sama yang kita bangun selalu berdampak pada bisnis dan kepentingan ekonomi Indonesia,” begitu Yudha.

dikutip dati : Jakarta observer

posted from Bloggeroid

Posting Komentar

 
Top