MERAK- WAREM atau yang lebih akrab dengan sebutan warung remang-remang kembali menggeliat di  Merak. Sembilan titik warem yang ada di sekitar Statomer dan Cikuasa Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol Kota Cilegon ini tak pelak meresahkan warga setempat.

Selain menjual minuman keras (miras), warem yang berjejer di sepanjang jalan utama menuju Pelabuhan Merak tersebut diduga kuat menjadi ajang transaksi seks dan tempat prostitusi. Meskipun seringkali ditertibkan akan tetapi kegiatan tersebut tidak berhenti dan tetap merajalela.

Edo (28), salah-seorang warga sekitar, merasa geram atas terus terjadinya kegiatan prostitusi di lingkungannya itu.

“Sebagai warga asli sini saya geram atas maraknya praktek prostitusi yang kembali terjadi. Padahal sekitar dua bulan kemarin sudah ditertibkan sekarang marak lagi,” tuturnya dengan nada resah saat meninjau lokasi warem baru-baru ini.

Di tempat terpisah, Lurah Gerem H. Samlawi HR kepada seputarbanten.com, Selasa (28/05) mengaku ada beberapa titik rawan lokalisasi di daerahnya itu.

“Ada sembilan titik di Statomer dan semuanya itu sudah dilakukan pemanggilan, bahkan sudah ditandatangani kesepakatan agar tidak menjual miras dan melakukan praktek prostitusi. Kalo nanti ditemukan lagi kami akan langsung menindak tegas, jika terus terjadi dan tidak bisa dibina maka akan dibinasakan,” ungkapnya dengan a kesal.
Sementara Camat Grogol H. Hudri Hasun menandaskan harus segera dilakukan koordinasi dan tindakan tegas terhadap warung remang-remang itu.

“Kami akan segera berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait RT, RW, Lurah dan warga sekitar untuk segera menindak tegas dan mencari solusi atas kasus tersebut. Saya juga menghimbau pemuda agar bisa tanggap menyikapi permasalahan ini.” kata Camat Grogol di kantornya siang tadi.***


REPORTASE : MAHMUDIN

Posting Komentar

 
Top